- 15 September 2023
- Administrator
UMPO.AC.ID - Eka Fatmasari, mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) pulang membawa medali emas cabang olahraga Ju-Jitsu dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Provinsi (Proprov) Jawa Timur 2023, mewakili Ponorogo.
Eka bercerita tahapan dia harus berlatih selama 3 bulan setiap pagi dan sore, termasuk karantina yang harus dia jalani satu bulan sebelum bertanding. "Setiap hari latihan, pagi mandiri, sore di kampus, dan di gedung Jodo juga," katanya
Asupan nutrisi pun juga tidak bisa diabaikan, pantangan beberapa makanan dan minuman harus dia hindari demi menjaga kestabilan tubuhnya. Apalagi dalam satu hari dia harus bertanding sebanyak 5 kali, tentu membutuhkan energi lebih untuk memberikan performa terbaiknya.
"Harus dijaga untuk menstabilkan berat badan. Dijaga makannya, suplemen dan buah. Gorengan, mie instan dihindari," katanya diiringi tawa.
Saat mengikuti kompetisi tersebut, dia bertanding di kelas Newaza dan fighting. Artinya, dara cantik kelahiran Ponorogo ini harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menjalani dua kelas pertandingan dalam satu hari.
"Capek, tapi disela-sela tanding ada jeda sekitar 15 menit jadi saya gunakan untuk mengisi ulang tenaga. Ngemilnya buah dan minuman ion," terangnya
Meskipun keberuntungan di kelas newaza tidak berpihak padanya. Atlet Ju-Jitsu yang memulai debutnya saat SMA ini berhasil membawa medali emas di kelas fighting dalam Porprov kedua yang diikutinya ini. Tentu namanya kini tengah disanjung, bukan hanya dikampus, melainkan se-Jawa Timur. Terlebih rencananya para atlet peraih emas akan disiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
Putri dari pasangan Jainuri dan Mujiati ini juga bercerita sepak terjangnya sebagai atlet Ju-Jitsu dari awalnya 'terpaksa' justru kini ketagihan hingga jadi langganan juara. Sampai saat ini saja sudah lebih dari 11 kali kemenangan dia dapatkan.
"Awalnya tidak minat apalagi sampai jadi atlet. Sama ibu saya dikenalkan ke seorang pelatih, diberi gambaran kalau ikut Ju-Jitsu seperti apa. Diberi pengertian juga karena saya anak tunggal dan perempuan, banyak kegiatan jadi sering pulang malam, tapi 3 hari belum juga berminat. Akhirnya dipaksa ikut," imbuhnya.
Dari situlah niat Eka muncul untuk menekuni kegiatannya tersebut, sehingga bukan hanya bisa untuk melindungi diri saja melainkan juga meraih prestasi. Prestasi pertamanya dia dapat ketika duduk di bangku SMA.
"Terpenting tekuni apa yang kalian inginkan, disiplin dan konsisten itu kuncinya," pesannya
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)