- 06 January 2023
- Administrator
UMPO.AC.ID - Menjadi pembarong Reyog yang harus mengangkat dadak merak puluhan kilogram itu butuh keahlian, trik dan latihan khusus.
Seperti yang disampaikan Koordinator Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Reyog Simo Budi Utomo Utomo Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) Zula Zulfian.
Dikatakan, tugas pembarong tak hanya membawa dadak merak seberan 50 – 60 kilogram dengan cara digigit, melainkan juga harus menari.
Dia menjelaskan, untuk membawa beban berat ini, pembarong dibutuhkan latihan maksimal untuk menguatkan gigi dan leher.
“Harus banyak olahraga, latihan dengan beban yang dibuat dari semen kemudian dikatrol, diikat dengan tali, lalu digigit”, jelasnya
Jika pembarong sudah kuat, lanjutnya, akan dengan mudah mengangkat dadak merak. Bahkan ada yang bisa dinaiki orang.
Selain melakukan latihan beban tersebut, pembarong juga harus menjalankan trik khusus, sehingga mampu menjalankan perannya dengan apik. Karena seorang pembarong tidak hanya mengandalkan kekuatan gigi, namun juga otot leher
“Ketika sudah berdiri, pembarong tetap menggigit. Ditambah harus memainkan fungsi bahu untuk menerima beban. Caranya kedua bahu digerakan bersama, sehingga beban utama di gigi akan terasa berkurang”, pungkasnya
Apakah pembarong harus yang berbadan besar dan tegap?, menurutnya orang berbadan kecil pun bisa menjadi pembarong, asalkan sering latihan dan paham triknya.