- 29 November 2022
- Administrator
UMPO.AC.ID - Berkunjung ke Kabupaten Ponorogo jangan hanya mampir ke Telaga Ngebel saja, meskipun hanya sebentar tetap kurang afdol jika tanpa mencicipi kuliner khasnya. Mulai dari yang kekinian sampai legendaris bisa anda nikmati di Bumi Reyog ini. Harga? sangat ramah banget dikantong.
Ya, kota kecil yang berada di sebelah barat Jawa Timur ini adalah salah satu surganya kuliner. Menawarkan berbagai makanan enak bercita rasa khas, Ponorogo punya sate ayam, pecel hingga kudapan penutup seperti dawet. Ada juga yang bisa menjadi oleh-oleh.
Sudah menjadi agenda wajib saat mengunjungi Ponorogo anda harus mencicipi kuliner legendarisnya. Disebut legendaris karena penjualannya sudah menjajakan dagangannya selama puluhan tahun, bahkan ada loh yang sampai turun temurun tapi rasanya tetap juara, semakin dinikmati seolah tidak tergerus zaman, dan ditambah lagi keberadaan sosial media memberikan pengaruh besar terhadap eksistensi kuliner di Ponorogo. Lewat sosial media lah berbagai kudapan ini bisa viral dan dikenal banyak orang di penjuru negeri.
Tenang, anda tak perlu bingung pilih yang mana, enak yang mana, dan pengen yang mana, karena semuanya bercita rasa enak dan ngangenin.
Sate Ayam
Makanan khas Ponorogo yang pertama adalah sate ayam. Meskipun kudapan ini hamipr di setiap kota ada, tapi sate ayam punya Ponorogo tetap yang jadi juaranya. Terkenal karena dagiang ayamnya pipih tanpa lemak dan ditusuk memanjang. Bertambah lengkap dengan guyuran sambal kacang kental dan dipadukan lontong.
Jika anda penasaran dimana bisa mendapatkan sate ayam Ponorogo, anda bisa datang ke Kampung Sate yang berada di Jalan Lawu Ponorogo. Dulunya tempat ini dikenal dengan nama Gang Sate karena semua warganya berbisnis makanan ini, tapi yang paling legendaris yaitu sate ayam H. Tukri Soebikun. Bahkan sudah jadi langganan para pejabat sampai presiden jika ke Ponorogo mampir untuk menikmati kelezatan sate ayam.
Selain di Jalan Lawu, anda juga bisa mendapatkannya di Ngepos, tepatnya ujung selatan Jalan HOS Cokroaminoto. Di tikungan tersebut anda akan menemukan banyak penjual sate dengan gerobaknya yang khas. Sate Ayam Ngepos juga dikenal sebagai Sate Ayam Purbosuman. Jika anda berkunjung kesana bisa sekalian nonton proses pembakaran sate, sekaligus menikmatinya dalam keadaan fresh dari tungku pembakaran sambil menikmati Malioboro-nya Ponorogo.
Nah, kalau anda ingin menikmati di malam hari, Sate Ayam Setono pilihan terbaiknya karena buka mulai sore hingga malam hari. Sate Setono dikenal sebagai sate kaki lima pasalnya mayoritas pedagangnya berjualan di warung / tenda.
Sate Ayam Ponorogo selain bisa makan ditempat, juga menjadi opsi terbaik sebagai oleh-oleh yang pastinya khas dari bumi reyog. Anda tergoda? Yuk nyate...
Pecel
Pecel sebenarnya adalah makanan khas jawa yang kelezatannya tiada tanding. Tapi beda sejak dulu terkenal sebagai pusat atau surganya penjual dawet Jabung. Kuliner khas yang satu ini berupa minuman manis terdiri dari cendol, ketan hitam dengan tambahan kuah santan dan gula kelapa (juruh), yang dipadukan dengan tambahan buah nangka.daerah, beda juga khas dan rasanya, begitupun dengan Pecel Ponorogo.
Pecel Ponorogo sambalnya diencerkan memakai air dingin sehingga rasa kacang masih tersa manis dan berwarna coklat kemerahan. Selain itu sambal pecel Ponorogo tidak digiling dengan mesin namun ditumbuk dalam mencapur bumbunya, untuk yang fanatik masih menggunakan lumpang dan alu membuat cita rasa kuliner yang cocok dinikmati waktu sarapan ini semakin mantap.
Semakin lengkap ketika dinikmati bersama aneka lauk, tapi yang paling cocok yakni tempe kepleh, pia-pia rempeyek. Anda mau menyantapnya? Makanan ini bisa dengan mudah anda temui di sepanjang jalan yang ada di Ponorogo. Lebih afdol cara makannya 'muluk' alias pakai tangan.
Gethuk Golan
Sekitar 5KM dari pusat Kota ponorogo, terdapat sebuah desa yang terkenal dengan jajanan tradisionalnya yakni Desa Golan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Sejak dulu dan sudah turun temurun penduduk desa Golan membuat dan menjual gethuk. Gethuknya pun masih murni berwarna putih, berbahan utama singkong tanpa ada tambahan gula merah.
Dilihat dari segi tampilan dan rasa, getuk Golan memang berbeda dari getuk biasa. Jika getuk biasa adalah olahan singkong yang ditumbuk bersama gula jawa,getuk Golan disajikan bersama ketan/jadah, taburan parutan kelapa dan cairan gula kelapa yang manis.
Harga gethuk golan juga sangat terjangkau, hanya dengan merogoh kocek Rp 3000 anda sudah bisa menikmati seporsi gethuk golan yang dibungkus daun pisang. Sangat kental dengan nuansa tradisional kan?
Dawet Jabung
Sejak dulu Desa Jabung terkenal sebagai pusat atau surganya penjual dawet. Kuliner khas yang satu ini berupa minuman manis terdiri dari cendol, ketan hitam dengan tambahan kuah santan dan gula kelapa (juruh) yang gurih. Dawet jabung menggunakan gempol, itulah yang membuatnya berbeda dari dawet lain. Gempol terbuat dari tepung beras, sekilan bulat seperti mochi tapi teksturnya kasar diluar, kenyal ketika digigit.
Di beberapa pejual, Dawet Jabung dilengkapi dengan potongan atau irisan buah nangka. Lengkap dengan es batu yang membuat minuman ini selalu dicari di siang hari oleh banyak orang.
Eits, klau anda menikmati dawet jabung di warungnya, jangan ambil lepek atau alasnya ketika penjual menyodorkan pesanan anda ya.. daripada nanti dikira jodoh sama penjualnya.