- 12 March 2018
- Administrator
Mahasiswa dapat mengambil peran aktif dalam proses pembangunan masyarakat di wilayah pedesaan. Saat ini Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD). Kuota program yang diluncurkan sejak tahun 2011 tersebut terus meningkat setiap tahunnya.
Dipelopori oleh Bagian Karir Mahasiswa (BKM), Unmuh Ponorogo mengadakan Pelatihan teknis penyusunan Proposal Program Hibah Bina Desa yang diperuntukkan bagi mahasiswa (Senin, 12/3).
Wakil Rektor 3 Unmuh Ponorogo Dr. Bambang Widiyahseno, M.Si menjelaskan jika dalam menyusun proposal PHBD mahasiswa diharuskan memahami terlebih dahulu petunjuk teknis penulisan. “Pengusul (mahasiswa) harus memahami rambu-rambu yang tertuang dalam buku panduan yang diterbitkan oleh Ristekdikti”, papar Beliau.
Sedangkan untuk tema proposal, mahasiswa dapat memilih satu diantara sekian tema pilihan yang ada di dalam buku panduan. Tema-tema tersebut diantaranya: Pengentasan kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan, Ketahanan dan keamanan pangan, Energi baru dan terbarukan, Seni dan budaya, Keragaman hayati, Mitigasi bencana, Seni dan budaya/Pariwisata serta Teknologi Informasi dan komunikasi.
“Jangan bingung mencari tema, bisa dengan melakukan sedikit modifikasi dari tema yang sudah ada sebelumnya. Mahasiswa nantinya akan menjadi fasilitator program karena partisipasi masyarakatlah yang paling utama”, tegas Wakil Rektor III Unmuh Ponorogo tersebut.
Penilaian proposal akan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : Tahap pra proposal (yaitu penilaian administrasi/kelengkapan dari proposal yang diajukan), Tahapan Desk Evaluation (penilaian isi keseluruhan dari proposal), tahapan presentasi (kelompok mahasiswa pengusul diharuskan untuk mempresentasikan proposalnya yang sebelumnya telah dinyatakan lolos dalam tahapan desk evaluation).
Program PHBD sendiri adalah bertujuan untuk menumbuhkan kepedualian mahasiswa dalam memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan desa. Selain itu juga berfungsi untuk membangun kerja sama antara mahasiswa, perguruan tinggi, Pemerintah Daerah, Swasta dan masyarakat desa. (Amir/Maya).