- 29 May 2023
- Administrator
UMPO.AC.ID - Lolosnya Luthfullah Mufti A’la Alfaruqy dan Nita Suryanti mahasiswa dari prodi Manajem Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) dalam kompetisi Bootcamp Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) di Menoreh Glamping Kulonprogo Yogyakarta pada 26 dan 27 Mei 2023, membuat keduanya bersama seluruh peserta lain yang juga lolos, harus berkompetisi lagi dalam acara temu investor dan studentpreneur MCEB di hotel Dafam SIA Yogyakarta. Ahad (28/5)
“Mahasiswa terbaik presentasi di hadapan para investor seperti dari Bank Indonesia, owner Heha Sky View Yogyakarta, Bank Syariah Indonesia, Creative Manager Lazada, dan founder Bobobox,” jelas Kepala Devisi Kewirausahaan Lembaga Sertifikasi Mahasiswa UMPO Yusuf Arif, S.E, MM, yang turut mendampingi perwakilan dari UMPO mengikuti kompetisi studentpreneur bergengsi ditingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se Indonesia.
Kabar baiknya, Nita Suryanti berhasil mendapatkan pendanaan dari para investor sebesar Rp 80 juta, berkat produk uniknya yakni Kristoven Cokorodang alias Kripik Tempe Oven Kacang Koro Pedang, camilan berbahan dasar koro pedang.
“Koro pedang ini hasil tanaman petani lokal sebagai pengganti kedelai yang saat ini kebanyakan kedelai dipasaran berasal dari impor. Maka produk ini sekaligus untuk mendukung petani lokal Ponorogo,” terangnya
Lanjutnya, produksi Kristoven Cokorodang ini melalui proses oven dan spiner sehingga tidak hanya digoreng saja. Proses inilah yang membuat kripik lebih gurih dan nikmat.
“Alhamdulillah tanggapan dari juri sangat bagus terhadap ecopreneurnya. Usaha ini sudah berjalan selama dua tahun. Menurut investor melihat produk ini adalah peluang karena memang butuh support dana untuk produksi besar, penambahan alat yang mendukung, dan keperluan lain karena penjualannya di online, sementara orderan sangat banyak,” ungkapnya
Sekedar informasi, sehari sebelumnya para juri yang ditetapkan panitia MCEBI, telah memilih peringkat 20 besar dari para studentpreneur. Kemudian menyeleksi lagi 10 terbaik untuk bertemu dengan para investor. Pada akhirnya investor memilih 5 orang studentpteneur untuk mendapatkan pendanaan total Rp 288 juta
Sementara penilaian yang dilakukan meliputi kemampuan peserta menjelaskan dengan ringkas dan jelas tentang usaha dan prospek usaha, lalu skema penawaran investasi dan manajemen resiko.
Selain itu, para investor tidak hanya menginginkan produk yang bermutu tetapi juga gambaran keuntungan yang jelas. Peserta didampingi dalam branding, packaging, mempromosikan produk dan jasa sekaligus menjadi ajang kampanye sebagai ecopreneur.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)